Sunday, May 4, 2008

KONFLIK ANTAR GENERASI DALAM TUBUH PKB

Salah satu persoalan internal partai politik saat ini adalah pemahaman terhadap misi dan tujuan partai politik dalam lembaga legislatif, “hanya terdapat kurang dari 40 persen dari anggota PKB yang memahami misi dan tujuan partai”, “jelas Cak Imin yag menjadi sapaan akrab Muhaiman Iskandar, Wakil Ketua DPR-RI sekaligus sebagai Ketua Umum PKB dalam open lecturer memperingati 30 tahun Unand di Padang pada bulan Desember 2007. Kurangnya pemahaman terhadap misi dan tujuan partai politik dalam Parlemen memberikan implikasi terhadap moralitas politik dalam etika berdemokrasi, “mereka yang tidak memahami misi dan tujuan partai politik, cenderung tidak memahami konsep yang dibicarakan dalam Parlemen, mereka yang tidak paham konsep yang dibicarakan dalam Parlemen cenderung mengikuti sebuah arus” jelas Cak Imin

Hubungan antara partai politik dengan institusi lain dalam sistem perwakilan politik, seperti lembaga legislatif dan eksekutif ditentukan oleh personalan internal dalam partai politik, “PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) harus memotong satu generasi, untuk menciptakan kader-kader partai yang fresh” lanjut Cak Imin. Upaya Cak Imin untuk menciptakan kader-kader partai yang fresh mengandung implikasi tergusurnya kader-kader partai politik lama, seperti Gus Dur dari jaringan kepengurusan partai politik yang dianggab tidak memiliki moralitas politik dalam etika berdemokrasi dalam pemahaman Cak Imin diatas.

Ketegangan hubungan antara Cak Imin dengan Gus Dur dalam PKB menggambarkan sebuah konflik antar generasi dalam sebuah partai politik daripada konflik internal partai politik itu sendiri. Gambaran etika politik Gus Dur dalam berdemokrasi sebagaimana yang dijelaskan oleh Mahfudz MD, hakim Mahkamah Konstitusi adalah sosok penentu dalam keputusan-keputusan yang dibuat PKB, “jika tidak ada pihak yang menyanggah atau membetulkan gagasan Gus Dur, maka gagasan itu kemudian menjadi keputusan partai politik”, jelas mantan salah seorang Ketua PKB tersebut di Hotel Sahid Jaya pada tahun 2005 silam

Salah satu upaya memperbaiki moralitas politik PKB dalam berdemokrasi adalah memperbaiki keputusan partai politik melalui tokoh-tokoh kritis yang berani memperbaiki pandangan Gus Dur secara pribadi, Cak Imin dan peserta MLB di Hotel Mercure yang dianggab oleh kubu Gus Dur sebagai perwakilan secara pribadi dari kepengurusan cabang dapat dianggab mewakili tokoth-tokoh kritis tersebut. Sebaliknya kubu Cak Imin menganggab kubu MLB versi Gus Dur di Parung, Bogor sebagai pihak yang mengikuti arus melalui proses mobilisasi cabang-cabang oleh pihak Gus Dur.

Pehamahaman Cak Imin tentang PKB selaras dengan pandangan Joseph La Palombara tentang partai politik yang menyatakan bahwa partai politik merupakan institusi politik modern yang lebih dahulu dibandingkan dari institusi politik lainnya, seperti Parlemen atau Pemilu, partai politik merupkan produk masyarakat modern dan sistem politik modern haruslah dibangun melalui partai politik modern. Partai politik sebagai institusi politik modern merupakan hasil dari tuntutan pengembangan masyarakat tradisional, bukan bahagian dari masyarakat tradisional itu sendiri. Partai politik tidak pernah lahir dari masyarakat tradisional yang tidak mengenal differensiasi struktural terhadap peran-peran sosial, ekonomi dan politik masyarakat maupun dalam rejim otoritere yang tidak memberi ruang perbedaan pendapat.

Kemampuan adaptasi dengan lingkungan, disamping kemampuan integrasi diri dalam partai politik merupakan tuntutan terhadap partai politik untuk hidup dalam lingkungan sistem kepartaian yang terdiri dari konstituen, parlemen dan lembaga eksekutif. Partai politik dalam konteks sistem kepartaian tidak hanya dilihat sebagai partai politik dalam organisasi internal partai politik itu sendiri, tetapi juga dilihat dari kedudukan partai politik tersebut dalam Parlemen dan Sistem Pemerintahan. Moralitas politik dalam berdemokrasi haruslah dibangun dari konsep partai politik itu sendiri dalam lingkungan sistem politik maupun sistem pemerintahan.

Perbedaan pandangan antara Gus Dur yang melihat PKB dari segi organisasi internal partai politik dengan Muhaimin Iskandar yang melihat PKB dari segi sistem kepartaian yang melibatkan PKB dalam persoalan hubungan dengan Parlemen dan sistem politik yang lebih demokratis merupakan bentuk konflik antar gemerasi dalam tubuh PKB saat ini

Padang, 3 Mei 2008

No comments: